Teknik Back to Nature merupakan event tahunan yang diselengggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana untuk mengisi liburan di semester ganjil. Pada tahun 2022 ini kegiatan TBTN mengambil konsep pengabdian masyarakat dan riset desa sekaligus malam keakraban.
TBTN memiliki esensi pengabdian dengan diri sendiri, religi dan memberikan dampak posistif bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan ini memberikan banyak keuntungan kepada mahasiswa Fakultas Teknik yaitu, Pertama, mahasiswa dapat melaksanakan riset desa mengenai kekurangan atau permasalahan yang ada di desa tersebut dan menciptakan inovasi berupa alat yang dapat mengatasi permasalahan di desa. Selanjutnya, melalui TBTN ini akan mendorong mahasiswa untuk bisa mengikuti kegiatan PPK Ormawa tentang riset desa di tingkat universitas. Hal ini tentu dapat meningkatkan kesiapan mahasiswa sejak awal.
Kedua, mahasiswa dapat melaksanakan pengabdian berupa membersihkan pura, sungai, atau lingkungan sekitar desa. Melalui kegiatan ini akan meningkatkan rasa cinta mahasiswa terhadap lingkungan yang tentunya hal ini harus dijaga dalam bentuk eksploitasi apapun sekaligus dapat melestarikan budaya gotong royong.
Ketiga, manfaat sangat besar yang akan dirasakan mahasiswa ketika mengikuti kegiatan TBTN adalah dapat membangun rasa kekeluargaan karena akan diadakan Malam Keakraban untuk saling mengenal antara teman yang berbeda program studi.acara ini juga bisa menjadi salah satu ajang untuk unjuk gigi bagi mereka yang memiliki keahlian dalam bentuk seni.
Namun, pada kegiatan TBTN di tahun sebelumnya mengalami hal yang kurang mengenakan dikarenakan adanya kendala wabah pandemi yang tak kunjung reda memaksa pelaksanaan TBTN ini menjadikan susunan acara yang dibawakan menjadi hybrid.
Mahasiswa yang telah bermukim di Bali bisa mengikuti rangkaian kegiatan pengabdian dengan terjun langsung ke daerah yang menjadi sasaran. Bagi mereka yang masih berada dikawasan luar Bali maka bisa mengambil paket yang disebut dengan Luar Bali. mereka bisa melakukan pengabdian disekitar rumah yang dekat dengan tempat tinggal. Nantinya akan dibuatkan video sebagai validasi telah melakukan pengabdian.
Dengan adanya system ini terjadi ketimpangan sosial karena mereka yang bermukim di Bali mendapatkan benefit yang lebih seperti mendapatkan beragam ilmu penting seputar penanaman bakau, pemeliharaan pada lingkungan sungai, dan sebagainya. Lain halnya dengan mereka yang diluar Bali, mereka pasti akan melakukan pengabdian masyarakat dengan cara yang singkat dan juga terbatas.
Hal ini menjadi penyesalan yang dimana dengan adanya wabah ini menjadikan acara TBTN pada tahun lalu menjadi sedikit terhambat dan tidak bisa memberikan impact yang sangat besar kepada para mahasiswa dalam mewujudkan nilai nilai naluri kepada alam yang mereka miliki untuk bisa ditumbuhkan dalam susunan acara ini.
Apakah untuk TBTN di tahun 2022 ini akan dilaksanakan dengan system seperti itu pula? Apabila sistem yang digunakan seiras dengan tahun sebelumnya mungkin saja aspek dan tujuan dari TBTN ini bisa masuk kepada para mahasiswa akan tetapi tidak akan merata sesuai dengan porsinya.
Selain itu juga jika kita menilik lebih dalam pada kasus wabah covid 19 ini dirasa sudah sah – sah saja untuk mengadakan kegiatan offline dengan skala besar. Dengan demikian, tentu kita lihat hasil skema kegiatan yang akan diluncurkan oleh ketua panitia TBTN sekarang terkait dengan bagaimana mereka akan melangsungkan kegiatan berikut sesuai dengan kebijakan yang ada.
Penulis : Meisya
Penyunting : Ihsan