“Jangan berpandangan sebagai pengusaha besar jika anda ingin mulai menajdi seorang entrpeneur…”
Sedikit ungkapan diatas merupakan penggalan ucapan pembicara Agus Piranhamas saat memberikan materi seminar mengenai marketing online di Hotel Werdaphura Sanur Denpasar 15 Maret kemarin. Seminar mengenai markeing online ini sendiri diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi atau HMTI. Seminar ini sendiri melibatkan beberapa pembicara yakni dari Kaskus ada dua orang yakni Lahandi Baskoro dan Jack Item serta pembicara marketing online Agus Piranhamas.
Acara sendiri dibuka sekitar setengah 10 pagi, dibuka dengan tarian sekar jagat kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari ketua panitia, ketua HMTI dan Dekan Fakultas Teknik yang sekaligus membuka acara secara resmi. Materi seminar pertama disampaikan dari kaskus. Pihak kaskus yakni Lahandi Baskoro memberikan vocher senilai satu juta rupiah bagi yang menjawab pertanyaannya dengan benar disela-sela penyampaian materinya.
Selesai memaparkan materi, dilanjutkan dengan pemaparan pengalaman dari salah satu kaskuser yakni Abdul Kholik yang telah sukses memulai bisnisnya dari kaskus. Pukul 11.40 WITA acara selesai dilanjutkan dengan istirahat siang. Ditanya mengenai kesan, Lahandi Baskoro mengatakan “Untuk acara Seminar Nasional yang baru diselenggarakan pertama kali, rekan-rekan TI Udayana berhasil menggarapnya dengan baik. Lanjutkan!” ungkapnya saat diwawancara. Untuk sarannya “Saran kedepan? Pembicaranya bisa lebih diperbanyak dan datang dari beberapa latarbelakang, sehingga topik bisa dibahas dengan sudut pandang yang lebih lengkap.” Sambungnya.
Ditambah dengan tempat yang luas membuat suasana tidak terlalu sesak membuat peserta lebih bebas untuk memilih duduk. Mengenai keantusiasan peserta lumayan besar, terbukti dengan aktifnya para peserta untuk mengikuti sesi diskusi sehingga seminar menjadi tidak membosankan dan lebih atraktif. Mengenai jumlah peserta untuk penjualan tiketnya Luh Gede Sri Handayani selaku koordinator sekre panitia mengatakan “Jumlah tiket yang terjual 193 dan yang datang 159 orang!”
Acara berlanjut sekitar setengah satu siang acara materi kedua dimulai, kemudian pembica kedua Agus Piranhamas pun datang dan mulai memamparkan materinya mengenai marketing online. Disini seminar terasa lebih hidup lagi karena sang pemateri yang pintar membawa suasana sehingga sering diselingi dengan tertawa dari peserta. Pemaparan materinya pun terkesan memberi motivasi lebih terutama bagi peserta yang ingin memulai menggeluti marketing online. Ditambah sang pembicara memberikan tips memulai bisinis di media online, mulai dari memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter serta memnafaatkan pencarian Google dan juga penggunaan blog untuk memasarkan produk.
Pastinya dalam penyelenggaraan suatu acara tidak akan sempurna. Begitupun mengenai masalah seminar ini. Seminar HMTI juga memiliki kekurangan. Salah satu peserta yang merupakan undangan Komang Isa Bela Anastasia mengatakan “Seminar ini menarik karena menambah wawasan tentang marketing online, dan juga karena saya punya bisnis online.”
“untuk kekurangannya, susah cari jalan, ga ada yang jaga di depan” sambungnya. Selain itu beberapa peserta seminar mengungkapkan alasan keikutsertaan mereka di seminar HMTI ini ingin menambah pengalaman, menarik, ingin lebih tahu banyak tentang IT. Untuk sarannya mereka berharap kedepannya harga tiket yang terjangkau dan pembicara yang lebih asyik.
Menurut A.A Primaningrat Gita Puspita selaku ketua panitia , mengatakan kendala dalam penyelenggaraan seminar ini ada beberapa yakni belum ada acuan untuk kegiatan ini, bingung dalam hal apa perlengkapan sebenarnya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini, dana kurang dan pengalaman kurang. “Untuk sponsor menurutnya antusias dan untuk panitia yang akan datang ialah Seminar ini bukan yang pertama atau yang terakhir tetapi jadikan awal untuk meningkatkan kualitas kedepannya. Tema yang diharapkan yang dimunculkan ialah yang dapat mendidik dan bermanfaat bagi kalangan masyarakat secara luas. Selain itu dalam penjualan tiket harus lebih semangat lagi dengan menetapkan beberapa teknik penjualan sehingga tiketnya bisa laku semua.” sambungnya. (sue/ayu/art/ariana)